Percepat Proyek LRT Jabodebek, KAI Diguyur Kredit Rp 4,2 Triliun



PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan Penandatanganan Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo & Stasiun LRT Jabodebek Sebesar Rp 4,2 triliun. 

Pinjaman ini merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya pada tahun 2017 sebesar Rp 18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp 1,15 triliun untuk Kredit Modal Kerja.  

Dengan adanya tambahan pinjaman ini diharapkan penyelesaian Depo dan Stasiun proyek LRT Jabodebek dapat segera terealisasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Penandatanganan addendum perjanjian tersebut dilakukan di dua tempat yaitu Gedung Jakarta Railways Center (JRC) dan Kantor Pusat PT KCI dengan metode virtual, Jumat (18/9).

Penandatangan perjanjian fasilitas kredit ini dilakukan oleh 15 Bank Sindikasi yang terdiri dari Himbara, BPD, Bank Swasta Nasional, dan Bank Swasta Asing. Adapun bank-bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, MUFG, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mega, Bank Permata, Bank BJB, dan Bank Papua. 

Baca Juga : LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi Komersial Juli 2022

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo. Sementara dari bank sindikasi diwakili masing-masing Direksi atau yang dikuasakan. 

Penandatanganan juga disaksikan secara virtual oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perhubungan.

“Saya berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaan proyek LRT Jabodebek ini. Dengan dukungan penuh dari perbankan, kami optimis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. LRT Jabodebek akan menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi dari kawasan bogor, depok, dan bekasi, menuju ibukota,” ungkap Didiek. 

Didiek menambahkan, penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen KAI dan perbankan dalam merampungkan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Penandatanganan ini merupakan kolaborasi KAI dan perbankan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

“Diharapkan dengan adanya transportasi massal yang dapat diandalkan, dapat semakin meningkatkan mobilitas masyarakat dalam beraktivitas sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional nantinya,” sebutnya.

Sesuai Perpres No. 49 tahun 2017, KAI diberi penugasan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana proyek LRT Jabodebek, mulai dari pembangunan atau pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan aset sarana dan prasarana dengan masa konsesi selama 50 tahun sejak ditandatanganinya berita acara beroperasinya LRT Jabodebek. 

Baca Juga : Pengumuman! KA Siliwangi Sampai ke Stasiun Cipatat

Rencananya, LRT Jabodebek akan beroperasi 560 kali perjalanan per hari pada hari kerja dengan headway rata-rata 3 sampai 6 menit. 

Untuk mengakomodir kebutuhan mobilisasi masyarakat, KAI menyediakan 18 Stasiun pemberhentian LRT Jabodebek. Setiap rangkaian LRT Jabodebek terdiri dari 6 (enam) kereta yang dapat dioperasikan tanpa masinis. LRT Jabodebek diproyeksikan mampu melayani 116 ribu pengguna per hari pada awal masa operasinya dan diharapkan meningkat menjadi 474 ribu pengguna per hari pada tahun 2071.

 

Salah satu stasiun LRT Jabodebek/Dok: INKA

LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi Komersial Juli 2022

Lintas Rel Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2022. Proyek yang sedang dikerjakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) tersebut memperlihatkan progress yang positif.

Sebagai catatan, proyek LRT Jabodebek ini memiliki tiga lintasan dengan total jarak sepanjang 43,6 km. Untuk lintasan Cawang-Cibubur panjangnya 14,6 km. 

Kemudian lintas Cawang-Dukuh Atas dengan berjarak 10,5 km. Sedangkan lintasan tiga, Cawang-Bekasi Timur, memiliki jarak 18,5 km.  Saat ini, ada 4 rangkaian kereta yang sudah terkirim dari total 31 rangkaian di lokasi LRT Jabodebek oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. 


Sementara itu dikutip kompas.com, progres konstruksi LRT Jabodebek Tahap I sudah mencapai 74,38% hingga Sabtu (29/8). Dari tiga lintas pelayanan, Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur mencatat perkembangan paling besar yakni mencapai 88,82%. 

Kemudian, Lintas Pelayanan II Cawang-Dukuh Atas sudah berada pada angka 69,73%. Sedangkan Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur mencapai 67,64%. 


Dengan demikian, ketiga lintas pelayanan tersebut hampir tersambung. Saat ini, Adhi Karya selaku kontrator proyek LRT Jabodebek masih fokus pada penyelesaian konstruksi Tahap I dan belum merencanakan konstruksi tahap selanjutnya. 

"Saat ini kami (Adhi Karya) fokus pada penyelesaian tahap I," tegas Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata.

LRT Jabodebek akan dilengkapi 16 stasiun yang meliputi Lintas Pelayanan I Cibubur-Cawang terdiri dari Stasiun Harja Muktim Stasiun Ciracas, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Taman Mini, dan Stasiun Cawang. 


Lintas Pelayanan II Bekasi Timur-Cawang yakni Stasiun Jati Bening Baru, Stasiun Cikunir 1, Stasiun Cikunir 2, Stasiun Bekasi Barat, Stasiun Jati Mulya. 

Terakhir, Lintas Pelayanan III Cawang-Dukuh Atas meliputi, Stasiun Ciliwung, Stasiun Cikoko, Stasiun Pancoran, Stasiun Kuningan, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Setiabudi, dan Stasiun Dukuh Atas.
Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama