Cikarang-Balaraja Ditargetkan Akan Terhubung MRT di 2026



Pemerintah akan terus memperluas proyek Mass Rapit Transit (MRT). Setelah jalur Lebak Bulus-Bundaran HI dioperasikan di tahun ini, pemerintah akan segera membangun fase II yaitu dari Bundaran HI-Kota dan diteruskan hingga ke Ancol pada awal tahun depan.

"MRT adalah salah satu kebanggaan kita. dan ini akan dilanjutkan, tahun depan kita akan membangun Bundaran HI sampai dengan Ancol," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Tak hanya itu, pemerintah juga tengah bergegas untuk mempersiapkan pembangunan MRT Fase III dari Cikarang menuju Balaraja. Targetnya, proyek ini bisa selesai pada tahun 2026 mendatang.

"Yang sudah kita bisa kalkulasi yang dari HI-Ancol kita harapkan 2024 sampai 2025 selesai. Sedangkan yang dari Balaraja ke Cikarang itu kira-kira selesai 2026, sama seperti (proyek) Kereta Cepat Jakarta-Surabaya karena banyak tanah-tanah yang harus dibebaskan tentunya membutuhkan waktu untuk menyelesaikan," tuturnya.

Baca juga: Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Mulai Dibangun 2022




Untuk investor sendiri, Budi Karya menyebut Jepang kembali tertarik utuk membiayai proyek MRT Fase III. Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) sebelumnya menjadi investor tunggal untuk proyek MRT Fase I dan Fase II.

"Kita lagi studi dari Cikarang sampai Balaraja jadi ini menunjukan bahwa keseriusan Jepang untuk bekerja sama dengan kita begitu serius dan kita respon dengan cara apa? kita lakukan partnership jadi semua kegiatan itu didampingi oleh kontraktor Indonesia," jelasnya.

Detail MRT Fase III Cikarang-Balaraja

MRT Fase III yang menghubungkan Cikarang-Balaraja memiliki rute yang cukup panjang, yaitu 78 km. Sebagai gambaran, MRT Fase I yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI memiliki panjang 15,7 km dan Fase II yang menghubungkan Bundaran HI-Ancol hanya memiliki panjang 9 km.

MRT Fase III sering disebut juga koridor timur-barat yang akan melewati beberapa wilayah seperti Kalideres (Jakarta Barat) dan Ujung Menteng (Cakung, Jakarta Timur). Dari sini, cikal bakal jalur MRT akan meluas hingga mencapai 230 km dengan berbagai titik percabangan.

Baca juga: Uniknya Nama Kereta di Indonesia, dari Gunung hingga Tokoh Wayang



Untuk pengembangan jalur MRT, Pemprov DKI Jakarta sedang menunggu finalisasi studi yang dilakukan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) dengan mempertimbangkan Rencana Induk Perkeretaapian DKI Jakarta. Jika tak ada halangan, MRT akan memiliki jalur hingga 230 km di tahun 2030. Sebuah proyek ambisius. 

Berikut daftar rute MRT sementara yang akan mencapai panjang 230 km di 2030:

Lebak Bulus-Ancol Barat,
Cikarang-Balaraja,
Bandara Soetta-Kampung Bandan,
Cilincing-Lebak Bulus,
Karawaci-Senayan-Cawang-Cikarang,
Lebak Bulus-Rawa Buntu-Karawaci,
Bekasi Utara-Bekasi Selatan,
Pluit-Grogol-Kuningan-Depok,
Outer loopline,
Inner loopline.

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama