Pertamina Rosneft Serius Mau Reaktivasi Jalur KA Babat-Merakurak

 


Salah satu lini usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) serius mau mereaktivasi jalur KA Babat Merakurak. Jalur tersebut rencananya akan digunakan untuk mendukung bisnis perusahaan.

Dikutip dari keterangan perusahaan, tim teknis dari Pertamina melakukan survei lapangan dan meninjau jalur KA Babat-Merakurak yang kini berstatus non aktif sepanjang 30 km pada 29 September 2021. Survei juga dilakukan untuk memetakan potensi jalur baru dari Merakurak menuju area kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban di Jenu yang diperkirakan mencapai 29 km.

Kilang GRR Tuban nantinya dikembangkan dan dikelola oleh PRPP, sebagai perusahaan joint venture antara perusahaan minyak dan gas bumi Indonesia PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft Singapore Pte Ltd yang merupakan afiliasi perusahaan migas Rosneft asal Rusia.

Proyek kilang ini diharapkan rampung pada tahun 2027 dan dapat menjadi jawaban atas isu pemenuhan energi nasional. Apabila tidak ada pembangunan kilang baru, maka impor BBM Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 0,53 juta barrel per hari (bph) menjadi 1 juta bph atau setara dengan 68 persen kebutuhan energi nasional.

Pertamina Rosneft Serius Mau Reaktivasi Jalur KA Babat-Merakurak/Dok: Pertamina Rosneft


Adapun survei jalur KA Babat-Merakurak juga dilakukan bersama tim teknis dari KAI, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tuban, serta Bappeda Kabupaten Tuban.

Hasil survei lapangan ini diharapkan dapat menjadi informasi bermanfaat untuk pengembangan kajian sekaligus sebagai lanjutan yang positif kerja sama antara Pertamina Rosneft dan KAI terkait kajian revitalisasi dan reaktivasi jalur kereta api untuk mendukung proyek kilang GRR Tuban.

Presiden Direktur Pertamina Rosneft Kadek Ambara Jaya mengungkapkan alasan perusahaannya ingin membangkitkan kembali jalur KA Babat-Merakurak karena memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Tidak hanya bagi GRR Tuban dan industri petrokimia, melainkan juga bagi masyarakat Tuban karena akan ada menyediakan layanan kereta penumpang," katanya seperti dikutip, Selasa (5/10/2021).

Potensi lain yang diharapkan dengan diaktifkannya kembali jalur KA Babat-Merakurak  adalah dapat menurunkan beban lalu lintas darat di jalur Pantura.

Baca Artikel: Nostalgia KA Bangunkarta yang Dulunya Bernama Tebuireng

Baca Artikel: Rel Kereta Api Pelabuhan Tanjung Perak Direaktivasi, Berikut Sejarahnya

Baca Artikel: Opini: Riwayat 101 Tahun Jalur KA Babat–Merakurak 


Pertamina Rosneft Serius Mau Reaktivasi Jalur KA Babat-Merakurak/Dok: Pertamina Rosneft


"Infrastruktur transportasi ini juga seyogyanya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai alternatif moda transportasi sehingga mengurangi beban lalu-lintas darat di jalur Pantura," sebutnya. 

Sebagai catatan, jalur KA Babat-Merakurak merupakan jalur kereta api bersejarah yang kondisinya non aktif dan sudah berusia lebih dari 1 abad. Jalur ini dibangun di era Hindia Belanda dan diresmikan pada 1 Agustus 1920 oleh perusahaan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Jalur ini kemudian dinonaktifkan oleh Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada tahun 1990.

Klik di sini untuk membaca kisah jalur KA Babat-Merakurak.  

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama