KAI Kehilangan 244 Juta Penumpang karena Efek Pandemi, tapi Bisnis Logistik Justru Naik



Pandemi Covid-19 meluluh lantahkan bisnis kereta penumpang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Namun bisnis logistik justru naik. 

KAI mencatat kehilangan 244 juta penumpang selama merebaknya pandemi Covid-19 pada 2019 hingga 2020. Jumlahnya diperkirakan bertambah seiring dengan belum dihitungnya penurunan penumpang akibat wabah di tahun 2021.

“Kita lihat perbandingan di 2019 dengan 2020 adalah 2019 itu sebanyak 429 juta penumpang kemudian di tahun 2020 jatuh anjlok 185 juta,” ungkap Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah, Rabu (6/10/2021).

Dia menjelaskan angka penurunan penumpang merupakan total secara keseluruhan di 623 stasiun kereta api di seluruh Indonesia. Jumlah penumpang itu juga dari total jarak yang ditempuh seluruh kereta api sebanyak 74,5 juta kilometer (km).

Baca Artikel: Pertamina Rosneft Serius Mau Reaktivasi Jalur KA Babat-Merakurak

Baca Artikel: KA Airlangga Resmi Meluncur, Ini Rute, Jadwal, dan Harga Tiketnya

Baca Artikel: Waktu Tempuh Kereta Makin Cepat, Gambir-Yogyakarta Sekarang 6 Jam

 

KAI Kehilangan 244 Juta Penumpang karena Efek Pandemi, tapi Bisnis Logistik Justru Naik/Dok: KAI


KAI memang mengeluarkan sejumlah kebijakan yang membatasi masyarakat yang ingin bepergian dengan kereta api. Misalnya dengan pengurangan jumlah jadwal keberangkatan kereta api. Jumlah keterisian tempat duduk juga dikurangi.

Kemudian kebijakan lainnya adalah melarang penumpang yang berusia di bawah 12 tahun untuk naik kereta, para penumpang juga harus sudah divaksin minimal dosis pertama, hingga wajib melakukan tes antigen hingga PCR sebelum keberangkatan.

"Memang penumpang sangat menurun," keluhnya. 

Kendati demikian, KAI sedikit terbantu dengan bisnis logistik yang justru naik di masa pandemi. KAI berhasil membukukan peningkatan permintaan pengiriman barang sebesar 25 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 (year on year).

“Kami mengubah prioritas program mengarah pada angkutan barang karena memang penumpang sangat menurun, jadi angkutan barang yang kami tingkatkan. Kalau dilihat dari program tahun ini 25 persen jauh lebih tinggi dibandingkan pencapaian di tahun 2020,” tutupnya.   

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama