Menhub Usul Minta Dibangun 1 Stasiun Baru yang Dilewati KA Bandara YIA

 


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta dibangun 1 stasiun tambahan baru yang dilalui KA Bandara YIA. Adapun rute KA Bandara YIA saat ini yaitu dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Stasiun Wates dan berakhir di Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta. 

"Saya minta satu titik lagi. Di sekitar Yogya bagian barat yang mempunyai destinasi wisata dan juga pusat kuliner," sebut Budi Karya seperti dikutip, Senin (30/8/2021).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarvest) Luhut B.Panjaitan menanggapi hal tersebut. Ada kemungkinan akan dibangun 1 stasiun baru di wilayah Sedayu, Bantul.

"Pilihan mungkin Sedayu, kenapa Sedayu? Banyak pertimbangan Pak Sultan dengan Pak Menhub, yang setelah kami lihat tadi masuk akal," ucapnya.

Sebagai catatan, jalur KA Bandara YIA diklaim bisa mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari Bandara YIA menuju Kota Yogyakarta maupun sebaliknya yakni hanya 45 menit. Atau jauh lebih singkat dibanding melewati jalan raya yang bisa memakan waktu hingga 60-90 menit perjalanan.

Baca Artikel: KA Bandara YIA Beroperasi September, Tarif Cuma Rp20 Ribu dan Waktu Tempuh 40 Menit

Direncanakan, jumlah perjalanan KA Bandara YIA dari Stasiun Tugu Yogyakarta - YIA sepanjang 40,23 km ini sebanyak 24 trip per hari, dengan menggunakan 4 train set kereta rel diesel listrik (KRDE) dan berkapasitas angkut mencapai 4.800 penumpang per hari. 

Sementara itu waktu tunggu antar kedatangan kereta (headway) yaitu sekitar 30 menit. Dari Stasiun Tugu Yogyakarta, perjalanan kereta bandara ini akan berhenti di dua stasiun yaitu Stasiun Wates dan Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta. Jika tidak ada aral melintang, KA Bandara YIA akan beroperasi secara komersial mulai September 2021. Adapun untuk tarif pada saat awal operasional diberlakukan tarif promo sebesar Rp20 ribu. 

Tarif ini sudah mendapat subsidi dari Pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO). Subsidi ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah dalam memberikan layanan angkutan massal agar bisa dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas.

Luhut pun berharap KA Bandara YIA dapat memberikan kontribusi bagus bagi perekonomian Yogyakarta maupun Jawa Tengah.

Menhub usul minta dibangun 1 stasiun baru yang dilewati KA Bandara YIA/Dok: Kemenhub


"Bagi saya ini adalah hal yang menggembirakan sekaligus membanggakan karena perjuangan selama hampir enam tahun ini terbayar tuntas. Tidak ada tujuan lain Pemerintah dalam membangun Layanan KA Bandara YIA ini selain untuk memberikan seluas-luasnya dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Yogyakarta khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya," tegas Luhut

Luhut menjelaskan proyek KA Bandara YIA dikerjakan pada tahun 2019 dengan biaya investasi sekitar Rp1,1 Triliun. Jalur yang dikerjakan dimulai dari Stasiun Kedundang ke arah Bandara YIA sepanjang 5,4 Km. 

Baca Artikel: Mengintip Fasilitas Ruang Tunggu Penumpang KA Bandara YIA

Jalur yang dibangun terdiri dari jalur at grade (di permukaan tanah) sepanjang 300 meter dan konstruksi jalur ganda layang sepanjang 5,1 km serta 16 unit konstruksi jembatan. Khusus untuk Stasiun KA di Bandara YIA dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sedangkan fasilitas Stasiun KA Bandara disediakan oleh KAI.

"Moda transportasi yang terintegrasi bagi masyarakat adalah solusi untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok daerah seperti yang diperintah oleh Presiden Jokowi kepada kami para pembantunya," sebutnya.

Luhut yang mencoba langsung KA Bandara YIA mengaku puas. Dia mengungkapkan perjalanan dari Stasiun Tugu ke Stasiun Bandara YIA ditempuh selama kurang lebih 40 menit dan memberikan dia pengalaman baru seperti keindahan alam sekaligus kenyamanan bagi para penumpangnya.

"Dan saya menitipkan satu tugas kepada pengelola agar integrasi layanan secara digital baik pembayaran maupun data penumpang harus dilakukan dalam satu aplikasi sehingga memberikan kemudahan masyarakat yang akan melakukan perjalanan. Sekali lagi saya mengapresiasi semua pihak yang telah berhasil mewujudkan moda transportasi yang bukan hanya baik namun juga bermanfaat. Dan semoga dalam beberapa waktu kedepan konektivitas antarmoda transportasi semacam ini dapat diduplikasi diseluruh wilayah Indonesia," tutupnya. 

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama