Deretan Produk Kereta INKA yang Laku di Pasaran Internasional

 


Indonesia patut berbangga karena salah satu perusahaan BUMN-nya berhasil go international. Salah satunya adalah PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Yuk kenalan dengan produk kereta INKA yang berhasil go international.

INKA berhasil menjual produk keretanya di pasaran internasional. Yang terbaru, INKA disebut akan memasok 262 gerbong barang ke Selandia Baru (New Zealand). Jadi sudah tidak diragukan lagi kualitas produk kereta INKA.

Baca Artikel: Berkenalan dengan Lokomotif EMD GT38AC yang Disulap Jadi CC205 di Indonesia

INKA adalah BUMN manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. Fokus perusahaan adalah menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi bagi pelanggan. 

INKA menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta after sales untuk memastikan bahwa pelanggan menerima produksi dengan kualitas terbaik. Produk kereta INKA telah diekspor ke berbagai negara, seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia.

Logo INKA/Dok: INKA


Sejarah Perusahaan INKA

Kantor pusat INKA berdiri di kawasan Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur. Keberadaan kantor pusat dan sekaligus pabrik kereta api yang dulu merupakan Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di atas lahan seluas 22,5 hektare itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang INKA yang merupakan BUMN manufaktur sarana perkeretaapian pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) ini. 

Selain di Madiun, INKA juga memiliki Kantor perwakilan yang berada di Jakarta dan Bandung. Secara formal, INKA berdiri pada tanggal 18 Mei 1981. 

Selanjutnya dilakukan penyerahan operasional pabrik kereta api oleh pihak PJKA kepada manajemen INKA pada tanggal 29 Agustus 1981. Tanggal inilah yang kemudian dicatat sebagai Hari Kelahiran INKA.

Baca Artikel: KA Baturraden Ekspres Meluncur, Ini Rute, Jadwal dan Harga Tiketnya 

Ketika berdiri INKA berada dalam pembinaan teknis Departemen Perhubungan. Tahun 1983, pembinanya dilakukan oleh Dewan Pembina Industri Strategis (DPIS). Tahun 1989, di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998, pengelolaannya di bawah Menteri Pendayagunaan BUMN. 

Dalam tahun yang sama (1998), INKA menjadi anak perusahaan dari holding PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS). Menyusul dibubarkannya PT BPIS pada 2002, INKA berada dalam pengelolaan Kementerian BUMN hingga sekarang.

Produk Kereta INKA yang Dipesan Banyak Negara

Sudah banyak produk kereta INKA yang dipesan oleh berbagai negara. Salah satu yang fenomenal adalah pesanan ratusan gerbong penumpang yang dilakukan oleh Bangladesh.

Selain Bangladesh, masih banyak negara lain yang juga memesan produk kereta INKA. Misalnya Filipina hingga Selandia Baru. 

Berikut ini ulasan lengkap produk kereta INKA yang dipesan berbagai negara seperti dikutip, Selasa (29/6/2021).

Baca Artikel: Nostalgia KA Bangunkarta yang Dulunya Bernama Tebuireng

Gerbong penumpang INKA yang diekspor ke Bangladesh/Dok: INKA


Gerbong Penumpang untuk Bangladesh

Produk kereta INKA yang paling laku diekspor adalah gerbong penumpang. Negara yang paling banyak mengimpor produk kereta INKA ini adalah Bangladesh Railways dari negara Bangladesh.

INKA memang memiliki kontrak pengadaan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh Railway. Perusahaan yang memiliki basis produksi di Madiun, Jawa Timur, berhasil memenangkan tender pada tahun 2017 dengan nilai kontrak sebesar USD 100,89 juta.

Sebelumnya, pada tahun 2016 INKA juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar USD 72,39 juta. Pada tahun 2006, Bangladesh juga memesan 50 kereta INKA dengan nilai kontrak sebesar USD 13,8 juta.

Baca Artikel: Komersialisasi Aset Jadi Bisnis Baru KAI untuk Dongkrak Pendapatan

Sekitar 50 kereta tipe BG (broad gauge) telah dikirimkan pada Januari 2019 yang lalu. Sedangkan pada Juli 2019, INKA kembali mengirimkan lagi 26 kereta.

Bangladesh Railway memang memesan 2 tipe kereta dari INKA. Pertama adalah tipe BG yang digunakan pada track dengan lebar 1.676 mm. Sedangkan kedua adalah kereta tipe MG yang digunakan pada track dengan lebar 1.000 mm.

Jenis kereta MG yang sudah dikirimkan pada tahap pertama ini terdiri dari WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WECDR (kereta makan), dan WPC (kereta pembangkit).

Ilustrasi gerbong barang INKA/Dok: INKA


Gerbong Barang INKA untuk Selandia Baru

INKA Group, sebagai manufaktur perkeretaapian dan transportasi darat terpadu di Indonesia, mendapat kontrak atas pengadaan 262 gerbong barang atau container flat top wagon untuk Kiwi Rail, Selandia Baru.  Proyek  ini  diperkirakan  akan  selesai dalam 18-20 bulan.

“Proyek ini diharapkan menjadi langkah besar INKA Group untuk kembali  mengambil peran di pasar kereta api Oceania sebagaimana kesuksesan dalam suplai 224 blizzard centre sills untuk BradkenRail, Australia, sebelumnya," ungkap General Manager Pemasaran PT INKA (Persero) Wai Wahdan

Kiwi Rail sebagai end customer merupakan badan usaha milik negara (BUMN) Selandia Baru yang bergerak sebagai operator transportasi perkeretaapian dan juga sebagai operator ferry antar pulau terbesar di negara Kiwi tersebut.

Baca Artikel: Korsel Minati 4 Proyek Kereta di Indonesia, Apa Saja?

Kereta DMU yang diekspor ke Filipina/Dok: INKA


Kereta Diesel Multiple untuk Filipina

Produk kereta INKA lainnya adalah kereta Diesel Multiple Unit (DMU). Filipina mengimpor 2 rangkaian kereta jenis DMU ini yang memiliki spesifikasi yaitu masing-masing 3 kereta dalam satu rangkaian. 

Spesifikasi kereta jenis ini sesuai dengan rute yang dilayani PNR di Filipina yaitu dari Stasiun Tutuban dan Stasiun Alabang. Adapun nilai kontrak dari 2 rangkaian kereta jenis DMU adalah 485 miliar Peso atau sekitar Rp 134 miliar.

Kereta berwarna putih-biru-hitam itu memiliki kecepatan antara 60-95 km per jam. Namun kereta tersebut dapat dipacu dengan kecepatan hingga 120 km per jam.

Baca Artikel: Asyik! Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Beroperasi Akhir 2022

Lokomotif INKA yang diekspor ke Filipina/Dok: INKA


Lokomotif INKA untuk Filipina

Selain kereta jenis DMU, produk kereta INKA lainnya yang diimpor PNR Filipina adalah lokomotif. Filipina memesan 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang dengan nilai kontrak 1,3 triliun Peso atau sekitar Rp 362 miliar.

Jenis lokomotif yang diekspor ke Filipina adalah berjenis Diesel Elektrik. Berikut ini spesifikasinya:

Baca Artikel: KAI Luncurkan KA Baturraden Ekspres dan KA Nusa Tembini, Ini Harga Tiket, Rute dan Jadwalnya

  • Kecepatan maksimum: 120 km / jam
  • Diameter roda: 914 mm
  • Bogie wheel base: 2.304 mm
  • Panjang antar muka coupler: 15.214 mm
  • Berat kosong maksimal: 80,2 ton
  • Panjang kereta: 14.134 mm
  • Lebar kereta: 2.642 mm
  • Tinggi maksimum: 3.637 mm
  • Motor traksi: SGE761A19 (6 buah)
  • Generator utama: GE SGT581C11, DC (arus searah)
  • Sistem pengereman: Air brake system, Dynamic brake, Handbrake
  • Daya motor diesel: 2.150 HP
  • Kapasitas maksimum Bahan bakar: 3.028 liter
  • Minyak pelumas: 984 liter
  • Air pendingin: 681 liter 


Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama