Mengintip Proyek Kereta Api di IKN, Ini Rute-rutenya


Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan membangun 4 proyek kereta api di IKN (Ibu Kota Nusantara). Pembangunan proyek kereta api di IKN baru dikerjakan di tahun 2025.

"Ada 4, kereta api bandara, perkotaan di dalam KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan), perkotaan di dalam Kalimantan, dan intercity. (Pembangunan) nanti setelah 2025-2029," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal seperti dikutip Rabu (6/9/2023).

Rencana pembangunan kereta api di IKN sudah berlangsung sejak lama. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat mengungkapkan progress proyek ini pada bulan Maret lalu. Berikut sejumlah proyek kereta api di IKN.

KA Trans Kalimantan

Proyek kereta api di IKN pertama adalah Kereta Api Trans Kalimantan yang akan dibangun sepanjang 187,98 kilometer dengan seluruh jaringan berada di atas permukaan tanah (at grade) akan menghubungkan Simpang Tiga Petung (Kab. Penajam Paser Utara) - Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (Kota Samarinda) yang dilayani 13 stasiun.

Ketigabelas stasiun itu adalah Stasiun Simpang Tiga Petung, Stasiun Buluminung, Stasiun Riko, Stasiun Pantai Lango, Stasiun Karingau, Stasiun Karang Joang, Stasiun Samboja, Stasiun Sungai Merdeka, Stasiun Sanga-Sanga, Stasiun Palaran, Stasiun Loa Bakung, Stasiun Sempaja Timur, dan Stasiun Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.

Diperkirakan potensi pada tahun 2035 dapat mengangkut penumpang 2.741.439 orang per tahun dan barang sebanyak 4.328.218 ton per tahun.



KA Perkotaan Balikpapan-KIPP

Proyek kereta api IKN lainnya adalah KA perkotaan Balikpapan-KIPP yang dibangun sepanjang 143,33 kilometer ditempuh perjalanan selama 88 menit. Jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah (at grade), melayang (elevated) 14,6 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. 

Diperkirakan demand tahun 2040 sebesar 4.430.417 penumpang per tahun. Terdapat 11 stasiun yang akan melayani. Diperkirakan tahun 2040 ada 4.430.417 penumpang per tahun.

KA Bandara

Proyek kereta api IKN selanjutnya adalah KA Bandara yang menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP. Ada dua alternatif trace, yakni alternatif pertama hasil kajian tahun 2021 sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun.

Berada di permukaan tanah (at grade) 55,7 kilometer, melayang (elevated) 6,8 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. Pengadaan lahan menjadi satu dengan rencana trase KA Regional dan KA Antar Kota. Besaran demand tahun 2030 diperkirakan sebanyak 3.597.767 penumpang per tahun.

Sementara itu, alternatif kedua sepanjang 44,91 kilometer dengan layanan tiga stasiun. Jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan - KIPP. Diprediksi tahun 2030 akan mengangkut penumpang 2.486.719 orang per tahun, lebih kecil ketimbang alternatif pertama.

Kereta Gantung

Kemenhub juga berencana membangun kereta gantung yang dipakai adalah Téléphérique des Capucins, dengan panjang jalur 4,1 kilometer yang akan dilayani 4 stasiun. Durasi perjalanan 12 menit, kecepatan 20 kilometer per jam dengan kapasitas angkutan 2.000 penumpang per jam per arah.

Diperkirakan potensi permintaan perjalanan kereta gantung sebesar 10.112 penumpang per hari atau 3,69 juta penumpang per tahun. Nilai investasinya mencapai USD 21 juta atau sekitar Rp 315 miliar per kilometer. Sistem aerial memiliki kemampuan kapasitas penumpang besar dan kebutuhan stasiun yang sedikit.

Keunggulan kereta gantung (cable car) adalah berkapasitas tinggi, dapat menampung hingga 5.000 penumpang per jam, dan hemat energi, membutuhkan lahan yang minim membutuhkan biaya investasi, operasional dan perawatan yang rendah (50% biaya sistem trem dan 10% sistem kereta bawah tanah), dapat beroperasi tanpa pengemudi dan ditambah biaya pemeliharaan yang rendah.

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama