Ini Megaproyek Kereta di Indonesia yang akan Selesai hingga 2025

 


Indonesia tengah mengebut dalam pembangunan beberapa megaproyek perkeretaapian hingga 2025 mendatang. Apa saja megaproyek perkeretaapian tersebut? Berikut catatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.  

Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi menyebut mayoritas megaproyek perkeretaapian tersebut adalah pengembangan perkeretaapian perkotaan. 

"Pertama adalah pembangunan jalur KA Layang di Medan-Binjai. Target operasi di 2024," ungkap dia saat diskusi dalam Webinar 15 Tahun DJKA dengan tema Merajut Asa Perkeretaapian Indonesia, Kamis, 25 November 2021.

Baca Artikel: Menhub: Sekarang Naik Kereta On Time dan Fasilitasnya Nyaman

Baca Artikel: Bikin Penasaran, INKA Lagi Bangun Prototipe Kereta Cepat Merah Putih

Baca Artikel: Sah! Pemerintah Salurkan Kas Negara ke Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp4,3 Triliun


Pembangunan jalur kereta api layang lintas Medan-Binjai dilaksanakan menunjuk pada RPJMN 2020-2024 yakni sasaran pembangunan infrastruktur untuk mendukung perkotaan (pengembangan angkutan massal di 6 kota metropolitan salah satunya Kota Medan). Hal ini juga dilakukan berdasarkan arahan dan instruksi dari Menteri Perhubungan pada acara pengoperasian Jalur Layang Kereta Api (JLKA) Medan tahap I antara Medan-Bandar Khalipah-Kualanamu.

Kemudian megaproyek perkeretaapian lainnya adalah jalur dwi ganda kereta api atau Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang. Proyek dengan nilai investasi lebih dari Rp5 triliun ini memberi manfaat yang banyak seperti untuk memisahkan perjalanan KA Jarak Jauh / Main Line dengan KRL / Commuter Line, mengurangi keterlambatan perjalanan kereta, meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan yang paling penting meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan perjalanan KA.

DDT Manggarai-Cikarang diharapkan dapat lebih mempermudah mobilitas masyarakat di wilayah Jabodetabek dengan bertambahnya jumlah kapasitas pergerakan kereta api jalur Bekasi maupun Bogor line.

"Pembangunan DDT Manggarai-Cikarang ini kita operasikan 2022," sebutnya.

Ini Megaproyek Kereta di Indonesia yang akan Selesai hingga 2025/Dok: KAI


Lalu ada megaproyek LRT Jabodebek. Pembangunan megaproyek LRT Jabodebek semakin menunjukan progress kesiapan yang signifikan. 

Hingga bulan September lalu, progress pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen dengan rincian Lintas Pelayanan I Cawang-Harjamukti sebesar 98,98 persen, Lintas Pelayanan II Cawang - Dukuh Atas sebesar 90,7 persen, dan Lintas Pelayanan III Cawang - Jatimulya sebesar 91,8 persen. Selanjutnya progres akses stasiun sebesar 42,71 persen, konstruksi depo sebesar 51,39 persen, sarana sebesar 64,70 persen, dan integrasi sebesar 35,49 persen.

"LRT Jabodebek selesai 2022," tegasnya. 

Masih di kawasan Jabodebek, ada lagi megaproyek perkeretaapian yaitu MRT Fase 2A (North-South). Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 km dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. 

Fase 2A ini melanjutkan koridor utara-selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI. Dengan hadirnya Fase 2A ini, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit.

"MRT Jakarta fase 2A (North-South) target beroperasi 2025," ucapnya.

Bergeser dari wilayah Jabodebek, di Bandung ada 2 megaproyek perkeretaapian yang tengah dibangun. Pertama adalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan kedua adalah Jalur Ganda Eletrifikasi Padalarang-Bandung-Cicalengka atau KRL Bandung Raya.    

"Jalur Ganda Elektrifikasi Padalarang-Bandung-Cicalengka selesai 2022," tutupnya.

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama