PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menyetop layanan kelas bisnis di Pulau Jawa. Ini setelah 2 kereta api terakhir yang melayani kelas bisnis yaitu KA Gumarang dan KA Tegal Bahari resmi berganti rangkaian menjadi New Generation Stainless Steel.
KA Gumarang melayani rute Surabaya Pasarturi–Pasarsenen pp KA Tegal Bahari melayani rute Pasarsenen–Tegal pp. Kedua layanan ini sebelumnya menggunakan rangkaian campuran Eksekutif dan Bisnis.
Baca Artikel : Membedah CLI-225, KRL Produksi INKA yang Siap Melibas Rel Jabodetabek
Kini, kedua kereta api tersebut tampil dengan rangkaian campuran Eksekutif dan Ekonomi New Generation yang lebih modern dan nyaman. Inisiatif ini merupakan bagian dari langkah transformasi berkelanjutan KAI dalam memodernisasi sarana serta menjawab kebutuhan pelanggan akan transportasi publik yang aman, andal, dan berkelas.
Program modernisasi sarana perkeretaapian ini merupakan bagian dari komitmen KAI terhadap industri nasional dan perluasan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Total nilai investasi yang dikucurkan KAI untuk pengadaan sarana perkeretaapian dari PT INKA (Persero) mencapai Rp14,87 triliun, dengan Rp5,5 triliun di antaranya dialokasikan khusus untuk pengadaan 612 unit kereta SS New Generation pada periode 2023–2026.
Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029, KAI memproyeksikan pertumbuhan penumpang KA Jarak Jauh sebesar 10,6% per tahun, penumpang KA Lokal 9,9%, dan volume angkutan barang naik hingga 15% hingga tahun 2029.
Hadirnya KA Gumarang dan Tegal Bahari melengkapi deretan layanan yang telah mengadopsi rangkaian New Generation. Sedangkan rangkaian kelas bisnis resmi dihapus untuk Pulau Jawa.
Rangkaian terbaru ini menghadirkan berbagai peningkatan, mulai dari bodi berbahan stainless steel yang tahan korosi, kursi ergonomis dengan ruang kaki lebih lapang serta footrest individual untuk kenyamanan ekstra. Setiap kereta dilengkapi Passenger Information Display System (PIDS) yang menampilkan informasi perjalanan secara real-time, serta pintu elektrik otomatis dengan peredam suara untuk menciptakan suasana kabin yang lebih tenang dan nyaman.
![]() |
Kursi tegak yang menjadi ciri khas kelas bisnis/Dok: KAI |
Sementara itu, untuk layanan kelas bisnis yang telah dihapus memiliki 64 tempat duduk dalam 1 gerbong dengan formasi 2-2 (A,B - C,D). Tempat duduk A dan D posisi di jendela sedangkan B dan C di lorong.
Baca Artikel : Membedah KCI-SFC120V, KRL Baru di RI Produksi China
Adapun tempat duduk menghadap searah perjalanan KA dan bisa diatur untuk saling berhadapan. Pada saat memilih kursi di aplikasi KAI Access ditandai dengan kode BIS.
"Terima kasih dan selamat tinggal kelas bisnis di Pulau Jawa. Setelah lebih dari empat dekade setia menemani perjalanan kalian, mulai hari ini, 15 Juli 2025, kereta kelas bisnis di Pulau Jawa resmi purnatugas," tulis KAI di akun media sosial miliknya dikutip Rabu (16/7/2025).
Kereta Kelas Bisnis Masih Beroperasi di Sumatera
Meski begitu, kereta api kelas bisnis belum hilang sepenuhnya di Indonesia. Kereta Kelas Bisnis masih tersedia di Sumatera, tepatnya di Sumatra Utara dan Sumatra Selatan. Saat ini, ada satu kereta api di Sumatera Utara dan satu kereta api di Sumatera Selatan yang masih menggunakan kereta bisnis.
Adapun kedua kereta api tersebut yakni KA Sri Bilah Utama di Sumatera Utara dengan relasi Medan-Rantau Prapat PP dan KA Sindang Marga di Sumatera Selatan-Lampung dengan relasi Kertapati-Lubuk Linggau PP.
KA Sri Bilah Utama melayani kelas campuran yaitu Ekonomi, Bisnis, dan Eksekutif. Kereta ini merupakan pelopor kereta Kelas Bisnis AC dengan menggunakan AC Split.
Sedangkan KA Sindang Marga menyediakan dua kelas kereta penumpang, yaitu Kelas Bisnis dan Kelas Eksekutif.