10 Stasiun Ini Tak Lagi Jual Tiket Harian Berjaminan KRL Mulai 25 Maret 2021


PT Kereta Commuter Line Indonesia (KCI) mengeluarkan aturan baru kepada penumpang Kereta Rel Listrik (KRL). Aturan baru yang dimaksud adalah sebanyak 10 stasiun KRL tak lagi melayani penjualan Tiket Harian Berjaminan (THB) mulai 25 Maret 2021. 

KAI Commuter akan menjadikan 10 stasiun KRL ini sebagai Stasiun Khusus Uang Elektronik. Adapun 10 stasiun yang dimaksud adalah Stasiun Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, dan Stasiun Angke. 

Baca Artikel : Kabar Terbaru KRL Yogya-Solo: Akan Diperpanjang Sampai Madiun

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, stasiun-stasiun tersebut menjadi Stasiun Khusus Uang Elektronik. Maksudnya adalah stasiun hanya melayani transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL melalui Kartu Multi Trip (KMT) atau Kartu Uang Elektronik Bank mulai Kamis, 25 Maret 2021 mendatang. 

Sebelum resmi diberlakukan, KAI Commuter akan terus melakukan sosialisasi secara konsisten baik melalui petugas di lapangan maupun melalui media sosial @commuterline. 

"Bagi pengguna Tiket Harian Berjaminan Pergi Pulang (THB PP) tetap dapat keluar (tap out) di sepuluh stasiun ini dan kemudian naik KRL kembali (tap in) di stasiun tersebut, asalkan sesuai dengan relasi stasiun pergi-pulangnya,” katanya melalui keterangan resmi seperti dikutip, Selasa, 23 Maret 2021. 

Sedangkan bagi pengguna THB sekali perjalanan hanya dapat keluar (tap out), tetapi tidak bisa melakukan refund THB di stasiun-stasiun tersebut. 

Ia mengatakan, pemberlakuan Stasiun Khusus Uang Elektronik ini, juga bisa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna KRL dan mengurangi antrean di stasiun. Para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang THB maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL. Dengan demikian, dua proses antrean tersebut dapat diminimalisir.

Baca Artikel: Info Lengkap KRL Yogya-Solo yang Sudah Beroperasi Komersial 

Para penggunaan KMT atau Kartu Multi Trip juga memiliki kelebihan lainnya dalam transaksi pembayaran tiket KRL, seperti kemudahan memperoleh KMT di seluruh stasiun dengan harga Rp30.000, sudah termasuk saldo Rp10.000, serta pengguna KMT juga bisa melakukan cek saldo dengan menggunakan aplikasi KRL Access.

KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL per harinya pada bulan Januari 2021 di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, serta Stasiun Angke mencapai 95.901 orang. Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL per harinya di sepuluh stasiun tersebut pada bulan Februari 2021 naik sejumlah 8 persen dengan jumlah sebanyak 103.653 orang. Dengan kata lain ada peningkatan volume pengguna KRL. 

Ilustrasi KRL/Dok: PT KAI

Sejalan dengan itu, persentase penggunaan uang elektronik di stasiun-stasiun tersebut yaitu sebanyak 77,1 persen dari seluruh transaksi pembayaran tiket KRL. Hal ini menjadi pertimbangan pemberlakuan kebijakan baru di 10 stasiun tersebut. 

KAI Commuter sebelumnya juga telah memberlakukan 9 Stasiun Khusus Uang Elektronik yang khusus melayani transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL melalui KMT atau Kartu Uang Elektronik Bank pada setiap harinya. Dalam pemberlakuan 9 Stasiun Khusus Uang Elektronik ini berdampak positif dalam pelayanan kepada para pengguna KRL. 

Salah satu dampak positifnya yaitu berkurangnya antrean di loket penjualanan tiket, karena harus mengantre untuk membeli tiket setiap akan naik KRL. Hal ini juga mengubah kebiasaan para pengguna KRL yang selalu antre di loket untuk membeli tiket saat akan naik KRL. 

Baca Artikel: KCI Kelola KA Merak Jaya dan Prambanan Ekspres

Dengan transaksi pembayaran tiket menggunakan uang elektronik ini, para pengguna KRL hanya perlu mengantre jika ada penyekatan untuk naik KRL bila situasi stasiun sudah ramai. Penyekatan ini dilakukan untuk menjaga jumlah pengguna di dalam KRL agar tidak melebihi 74 orang tiap kereta serta upaya dalam memaksimalkan jaga jarak aman di dalam KRL

Dengan menggunakan pilihan transaksi non tunai tersebut setidaknya para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang THB maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL.

“KAI Commuter berharap para pengguna dapat menyesuaikan kebijakan baru ini,” tutup Anne Purba.


Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama