Filipina Resmi Operasikan 2 Rangkaian Kereta DMU Produksi INKA



Perusahaan kereta api Filipina, Philippine National Railways (PNR), resmi mengoperasikan 2 rangkaian (trainset) Diesel Multiple Unit (DMU) yang diproduksi PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Operasional perdana 2 rangkaian DMU tersebut dilakukan pada Senin (16/12).

Melalui keterangan tertulis INKA, PNR memang telah membeli 2 rangkaian kereta DMU dari BUMN produsen kereta api yang berbasis di Madiun itu. Pengoperasian perdana 2 rangkaian DMU dipimpin langsung oleh Sekretaris Transportasi Filipina Arthur Tugade, Ketua PNR Roberto Lastimoso, General Manager PNR Junn Magno, dan Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro.

Sebanyak 2 rangkaian kereta DMU melayani rute Stasiun Tutuban menuju Stasiun Malabon. Tak ada kendala selama operasional perdana 2 rangkaian DMU.

Baca juga: 2 Rangkaian Kereta Jenis Diesel Multiple Buatan INKA Tiba di Filipina


Sementara itu, Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro, mengatakan pengiriman dua rangkaian kereta tersebut bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomasi Indonesia-Filipina. Dia pun berharap kerja sama antara INKA dengan Filipina terus berlanjut.

"Saya berharap kerja sama ini akan terus berlanjut," ucapnya.

Sebagai catatan, 2 rangkaian kereta DMU yang sudah beroperasi di Filipina merupakan ekspor batch pertama dari beberapa pesanan kereta yang dibuat di pabrik kereta api Madiun, Jawa Timur. Nilai kontrak 2 DMU tersebut 485 juta Peso atau Rp 134 miliar.

Baca juga: INKA Kirim 2 Rangkaian Kereta Jenis Diesel Multiple ke Filipina


Kereta DMU memiliki spesifikasi satu rangkaian terdiri dari tiga gerbong kereta. Kursi penumpang didesain berhadap-hadapan guna menunjang kapasitas angkut penumpang terutama untuk rute dalam kota, yakni antar Stasiun Tutuban ke Stasiun Alabang. Kereta berwarna putih-biru-hitam itu memiliki kecepatan antara 60-95 km per jam. Namun kereta tersebut dapat dipacu dengan kecepatan hingga 120 km per jam.

Selain 2 rangkaian kereta jenis DMU ini, INKA juga memproduksi pesanan dari PNR lainnya termasuk 4 DMU dengan nilai kontrak 1 miliar Peso atau sekitar Rp 296 miliar. PNR juga memesan 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang dengan nilai kontrak 1,3 triliun Peso atau sekitar Rp 362 miliar. Sehingga nilai kontrak keseluruhan yang diraih INKA dari PNR mencapai Rp 792 miliar.

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama