Mengenang Trem Batavia yang Pernah Berjaya (Bagian 2)



Setelah membahas secara umum tentang perjalanan trem di Batavia, kali ini saya ingin menulis khusus tentang sejarah trem kuda Batavia. Trem kuda Batavia sudah mulai dikenal sejak tahun 1869 atau sekitar 150 tahun yang lalu. Trem kuda Batavia merupakan cikal bakal adanya trem uap dan trem generasi terakhir yaitu bertenaga listrik.

Mengutip sebuah situs Belanda, indearchipel.com, ide pembangunan trem kuda Batavia sudah ada sejak 1860. Buktinya yaitu sebuah surat yang dikirim oleh J Babut du Marès ke Java-Bode (Surat kabar berbahasa Belanda) pada 15 Desember 1860 (halaman 9).

“Pada tanggal 31 Agustus saya mengajukan konsesi untuk jalur kereta api dari Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) ke Batavia. Pemerintah menolak rencana itu, tetapi saya belum berhenti dan memiliki sedikit harapan bahwa saya akan kembali (membawa rencana ini)," ungkap J Babut du Marès.

Dia menilai kuda-kuda Jawa adalah pelari kencang ketika menarik sedikit beban. Oleh karena itu, dia memandang dua ekor kuda bisa dengan mudah membawa 30 hingga 40 orang dengan kecepatan tinggi di atas rel.

Dia membayangkan perjalanan trem kuda Batavia dimulai dari depan toko Mr. Kessler hingga garis lurus sepanjang Molenvliet ke Harmonie. Kemudian ke koridor Sekretariat, Gereja Romawi, Waterlooplein, Kramat dan Meester Cornelis. Dari Meester Cornelis ini kemudian dapat diperluas ke beberapa cabang lainnya.

Bagaimana dengan jam keberangkatannya? Misalnya di pagi hari dari jam 06.30 hingga 09.00. Perjalanan bisa diatur antara 5 hingga 10 menit sekali. Sedangkan jam selanjutnya adalah dari pukul 09.00 hingga 10.00, perjalanan setiap seperempat jam sekali hingga setengah jam.

J Babut du Marès mencetuskan ide trem kuda Batavia bukan tanpa alasan. Dia mengeluarkan ide itu karena keberhasilan trem kuda di Amerika Serikat.

Baca juga: Mengenang Trem Batavia yang Pernah Berjaya (Bagian 1)

Konsesi Pertama Trem Kuda Batavia

Java-Bode memuat ada sebuah minat besar dari perusahaan Dümmler and Co untuk membangun jalur trem kuda Batavia. Dümmler and Co mengajukan izin konsesi pembangunan trem kuda Batavia pada bulan Oktober 1866.

Rutenya adalah dari Kleine Boom melewati kota di sepanjang Molenvliet, ke Bazaar Tanah-Abang, dengan jalur samping dari Harmonie ke sepanjang Rijswijk Zuid melewati jembatan di Cavadino dan Sluisbrug hingga seterusnya Pasar Senen dan ke Meester Cornelis. Kemudian jalur lainnya dari Molenvliet melewati Sawah Besar, melalui Pasar-Baroe. Rel sepenuhnya adalah besi.

Adapun 4 stasiun yang akan dibangun di 4. Namun penumpang trem kuda Batavia bisa naik di semua tempat atau jalan. Dümmler and Co juga akan menyediakan 19 'gerbong' kelas 1 dan 24 'gerbong' kelas 2, masing-masing berkapasitas sekitar 40 orang.



Trem Kuda Batavia Benar-benar Beroperasi di Tahun 1869

Akhirnya trem kuda Batavia mulai digunakan pada tanggal 20 April 1869. Perjalanan pertama trem kuda Batavia sangat meriah.

Rute pertama yang dibuka adalah dari Batavia atau di sepanjang kanal Molenvliet ke Harmonie. Titik ujung utara di Batavia adalah di Amsterdamse Poort yaitu di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Amsterdamsche Gracht (sekarang Jalan Nelayan Timur). Terminal selatan berada di Harmonieplein di distrik Weltevreden (sekarang Gambir). Rute ini memiliki panjang sekitar 4,5 kilometer (km).

Jadwal keberangkatan diterbitkan di Java-Bode. Selama hari kerja ada trem kelas 1 yang bisa melayani perjalanan hingga 18 kali per hari dan trem kelas 2 yang bisa melayani perjalanan hingga 30 kali per hari.

Ada juga trem kuda barang yang berangkat setiap pagi. Sedangkan trem tambahan yang digunakan pada hari-hari tertentu terutama ketika kapal berangkat dari pelabuhan. Trem tambahan juga dioperasikan saat ada acara-acara khusus seperti pesta hingga malam musik. Dalam kurun waktu seminggu pertama, trem kuda sangat populer. Sehingga pada 29 April 1869, jadwal ditambah.

Jaringan trem kuda Batavia benar-benar berkembang pesat pada tahun 1869. Pada 30 Mei 1869, trem kuda diperpanjang lebih jauh ke selatan dari Harmonie ke "Bazaar Tanah-Abang" (Pasar Tanah Abang). Pada tanggal 11 Juli 1869, cabang timur dibuka dari Harmonie ke Kramat, melalui Rijswijk (Jalan Veteran), Sluisbrug, Postweg (Jalan Pos), Komediebuurt (Jalan Gedung Kesenian), sisi timur Waterlooplein (Lapangan Banteng) dan Senen.

Di Kramat, tepat di sebelah selatan atau disebut Gang Sekola (sekarang Jalan Kramat Soka), sebuah depo trem dibangun. Pada tanggal 4 September 1869, jalur ke Kramat diperpanjang lebih jauh ke selatan, melalui Matramanweg ke pinggiran Meester Cornelis. Titik akhir berada di utara Kerkstraat (sekarang Jalan Raya Jatinegara Timur). Dengan demikian jaringan trem seperti yang diusulkan pada tahun 1867 selesai hanya dalam waktu beberapa bulan saja.

Jumlah penumpang trem kuda Batavia pun meningkat. Menurut Majalah Perdagangan Bataviaasch, jumlah rata-rata penumpang per hari mencapai 1.479 pada April. Kemudian jumlahnya meningkat pesat menjadi lebih dari 7.000 orang per hari pada bulan September.

Baca Artikel : Tragedi Gerbong Maut: Sejarah Kelam Perkeretaapian Masa Agresi Militer Belanda



Mengenai tarif, untuk setiap jarak yang ditempuh adalah sebesar 5 sen atau 4 sen jika tiket telah dibeli sebelumnya. Tetapi pada bulan Agustus 1869, tarifnya naik menjadi 10 sen per perjalanan dan gerbong kelas 1 dihapuskan. Ongkos trem kuda untuk jalur ke Kramat dan Meester Cornelis bahkan naik menjadi 15 sen pada 15 November.

Adapun alasan kenaikan tarif, dijelaskan oleh perusahaan trem karena untuk menambah jumlah kuda. Perkiraan awal, hanya butuh dua kuda untuk menarik satu trem. Tetapi ternyata untuk trem dengan jalur penuh misalnya dari Batavia Kota menuju Meester Cornelis (sekitar 13 km) diperlukan tiga kuda. Kenaikan tarif juga diperlukan untuk membangun kandang tambahan di Kramat.

Namun karena jumlah penumpang turun, maka pada 27 November 1869 tarif kembali menjadi 10 sen.

Akhir dari Trem Kuda Batavia di Tahun 1883

Pada tahun 1879, jalur trem uap pertama dibangun di Den Haag, Belanda. Sejak saat itu, ada wacana pembangunan trem uap di Batavia, tentu saja untuk mengganti trem kuda.

Pada 30 Maret 1881, Dümmler & Co yang tidak lain adalah perusahaan trem kuda Batavia memberikan konsesi untuk jalur trem uap. Rel pertama yang digunakan untuk trem uap akhirnya dipasang pada Juli 1882 dan dioperasikan Juni 1883.

Tak lama kemudian, semua jalur trem kuda digantikan oleh jalur trem uap. Dan setelah lebih dari 12 tahun akhirnya trem kuda Batavia berakhir.

Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama